Gempa Bumi Darat 4,6 Guncang Yogyakarta dan Sebagian Jawa Tengah

EDY UTAMA, S.IP 26 September 2015 10:50:33 WIB

Desa Jambidan Bantul Harus Siap Menghadapi Bencana

Gempa 4,6 SR telah mengguncang wilayah Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah. BMKG melaporkan pusat gempa berada di darat di Barat Laut Gunung Kidul,  Yogyakarta pada kedalaman 10 km pada Jumat (25-9-2015) pukul 20.28 Wib. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Masyarakat di Wonosari, Gunung Kidul merasakan guncangan cukup keras selama sekitar 5-8 detik. Gempa juga dirasakan oleh masyarakat di Kota Yogyakarta, Sleman, Boyolali, Klaten, Magelang, Solo, Semarang, Purworejo, Pacitan. Berdasarkan peta intensitas guncangan gempa yang dirasakan di Bantul III-IV MMI (lemah). Posko BNPB telah mengkonfirmasi beberapa BPBD, dan dilaporkan belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan akibat gempa. BPBD masih melakukan pemantauan.

Melihat posisi pusat gempa terlihat bahwa gempa ini berasal dari patahan aktif atau sesar Opak. Beberapa gempa kecil yang pusat gempanya di sekitar sesar Opak yang terjadi pascagempa besar 27-5-2006, di antaranya gempa dengan kekuatan 3,4 SR pada 24-3-2008, Senin pukul 22.18 WIB. Pada 21-8- 2010, terjadi gempa bumi dengan kekuatan 5,0 SR. Pusat gempanya juga di sekitar sesar Opak, yaitu di sebelah timurnya, sekitar 27 kilometer timur sesar Opak. Begitu pula pada 29-10-2010 gempa 4 SR di 13 km barat daya Wonosari. Dan pada 22-9-2015, gempa 3,3 SR di 12 km barat daya Wonosari.

Dengan melihat kondisi tersebut, wilayah Wonosari, Gunung Kidul Yogyakarta dan sekitarnya adalah daerah yang rawan gempa. Antisipasi gempa harus ditingkatkan. Konstruksi rumah tahan gempa harus betul-betul dibangun agar kuat menahan hentakan gempa. Korban jatuh bukan karena gempa, tetapi karena bangunannya. Selain itu juga perlu gladi atau latihan secara rutin dilakukan kepada masyarakat. Demikian Setidaknya Rillis dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Merespon kejadian Bencana yang juga dirasakan cukup keras di Desa Jambidan Bantul.

Setidaknya kejadian pada Jumat malam ini menjadikan bukti bahwa warga bantul belum siap untuk menghadapi ancaman bencana Gempa Bumi. Hal ini dibuktikan dengan masih paniknya warga ketika terjadi bencana, belum siapnya skema menghadapi Bencana.

Desa Jambidan Bantul Perlu Memiliki Skenario Penanggulangan Bencana Desa

Sebagai Desa yang relatif dekat dengan sesar Opak, maka menjadi wajib memiliki skenario Besar dalam mengahdapi ancaman Bencana Gempa Bumi. Setidaknya ada beberapa hal yang harus dimiliki desa Jambidan yang memiliki penduduk pencapai 9000 jiwa, diantaranya adalah;

  1. Data Akurat Penduduk dan kapasitasnya sebagai dasar Kebijakan Penanggulan Bencana Desa
  2. Rencana Kontijensi Ancaman Gempa Bumi Desa Jambidan
  3. Memiliki Tim Siaga Desa yang memastikan Rencana Kontijensi berjalan optimal
  4. Panduan Keluarga Tangguh dalam menghadapi Bencana


Keyakinan Desa akan menuju Tangguh Bencana akan diuji dengan beberapa komponen diatas. Semoga Desa Jambidan menjadi Desa Tangguh menghadapi ancaman Bencana Gempa Bumi yang setiap saat mengintai kita. (MW)

Komentar atas Gempa Bumi Darat 4,6 Guncang Yogyakarta dan Sebagian Jawa Tengah

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License